
Dikutip dari Majalah Qolbuns edisi 49, artikel ini, cerita dari seorang Ikhwan yang bernama K' Shad, insyaallah ceritanya seru buat para Akhwat, baca ya!! hehe :D Saya nggak tau apakah antum pernah mengalaminya ataukah tidak. Tapi bagi saya pengalaman ini perlu diangkat ke permukaan. Suatu ketika seorang temen berkisah. Temen satu kampusnya sakit berat hingga harus opname di rumah sakit. Sebagai teman yang baik, nggak ada salahnya kalau ia menengok. Tapi ternyata niatnya menengok harus kandas di tengah jalan saat ia melihat dua orang akhwat yang 'menengok' si ikhwan. Takut mengganggu, takut malu dan lain-lain adalah alasan yan gtepat bagi dia untuk mengurungkan niatnya menengok si teman. Siapa sih yang nggak pingin ditengokin kalau pas sakit? Semua orang juga pingin! Apalagi kalau yang nengok bawa bingkisan berupa roti, buah-buahan...,em...AKHWAT lagi! (Wow! Dag dig dug dong!) Dibarengi dengan kata-kata "Sakit apa Akh? Kenapa sakitnya nggak sembuh-sembuh? Allohummasyfi ya....!" Waduh bisa-bisa si ikhwan malah tambah klepek-klepek mendengar kata-kata akhwat semacam itu. Untung aja si ikhwan klepek-klepek, gimana coba kalau si ikhwan malah bilang, "Habis belum ada yang ngerawat sih?" Bukankah si akhwat malah juga jadi klepek-klepek?
Ini fenomena yang remeh dan mungkin ringan di mata kita, tapi sebernarnya besar di sisi Allah Ta'ala. Fitnah hati berupa perasaan suka dan akhirnya saling harap, muncul salah satunya gara-gara suka 'menjenguk' seperti ini. Alih-alih alasan yang digunakan adalah demi menjaga ukhuwah sesama muslim. (Ukhuwah ni yee..) Apalagi bila para akhwat tambah nekad dengan memberi hadiah. Ingatkah kita dengan sebuah hadist, "Saling memberi hadiahlah kalian maka kalian akan saling mencintai."
Allah akan selalu menguji keimanan kita, bahkan melalui seberapa tinggi tingkat sesitivitas kita terhadap racun cinta yang datang melalui tajamnya panah asmara. Cinta bisa berbalut kain apa saja, bisa berupa rasa simpati tiada henti, bisa berupa empati nggak pernah mati atau bahkan bisa berujud hadiah yang berwajah indah.
Saya ucapkan selamat kepada para akhwat dan ikhwan yang tidak memiliki kebiasaan saling menengok ketika sakit. Bukan apa-apa, kebiasaan ini hanya akan memperlemah hati dan pikiran kita. Justru yang perlu dikerjakan adalah meminimalkan hubungan yang bisa menjurus pada datangnya fitnah. Tetapi bagi mereka yang masih melanggengkan kebiasaan ini, mari berubah ke arah yang lebih baik.
Rasulullah saw bersabda, "Barang siapa yang waspada dengan hal-hal yang syubhat (samar) maka ia telah mengamankan agama dan kehormatannya (Muttafaq alaihi)
"Smoga Bermanfaat Ikhwah fillah " :)
0 komentar:
Posting Komentar